Abstrak
Kecamatan di kota Palembang yang mempunyai angka balita KEP total terbesar adalah kecamatan Gandus yaitu 27,55% balita KEP. Balita KEP disebabkan oleh beberapa faktor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penduduk di setiap wilayah mempunyai karakterstik yang berbeda-beda sehingga harus mengembangkan model perbaikan gizi spesifik daerah. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengetahui permasalahan dan potensi balita dan keluarganya, 2) Mengembangkan model perbaikan gizi berbasis masyarakat, dan 3) Uji Coba model. Rancangan yang digunakan adalah penelitian operasional dgn 2 tahapan yaitu kros seksional dan eksperimen one group pre and post test. Pengambilan sampel 114 balita KEP di kecamatan Gandus yang dipilih secara Random Multistage Sampling, dan hanya 103 balita KEP yang dapat mengikuti penelitian sampai akhir. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik. Hasil penelitian teridentifikasi masalah dan potensi:1)balita mempunyai keluhan Penyakit 82,5%, 2)balita kecacingan 7%, 3)asupan energi balita kurang dari standar RDA 50,6%, 4)asupan protein balita kurang dari standar RDA 38,9%, 5) pendapatan keluarga rata-rata dibawah Rp.600.000,-, 6)pendidikan kepala keluarga terbanyak tamat SD (29%), 7)Ibu dengan pengetahuan Gizi jelek 38,3%, 8) masyarakat yang mempunyai lahan pertanian sebagian besar belum dimanfaatkan secara optimal, 9)sebagian besar keluarga balita memanfaatkan posyandu (87,4%). Berdasar masalah dan potensi dikembangkan Model perbaikan gizi berbasis masyarakat dengan nama “Model kelompok SERAZI”. Hasil uji coba model menunjukkan: 1)peningkatan pengetahuan gizi ibu secara bermakna, 2)penurunan proporsi balita dengan keluhan penyakit tetapi tidak bermakna secara statistik, 3)peningkatan Status Gizi Balita secara bermakna, dan 4) perkembangan stimulan untuk kegiatan posyandu dan keluarga balita KEP.